Rabu, 17 April 2013 Pukul 17.41 WIB
"Langit Jakarta berubah abu-abu". Kata-kata ini terlintas dipikiranku saat ini. Langit Jakarta yang biasanya cerah saat ini berubah menjadi abu-abu. Diwarnai guyuran hujan yang lebat membuat efek semakin dramatis pada keabu-abuan Jakarta. Karena Jakarta menjadi abu-abu, aku pun terjebak di tempat ini, di kantor ini, sendiri.
Pic. Warna abu-abu di langit Jakarta
+++++ Sudah cukup Lebaynya +++++
Hujan yang mengguyur Kota Jakarta pada sore hari ini membuatku malas untuk meninggalkan kantor. bagaimana tidak malas, karena nanti aku di jalan akan berhadapan dengan beberapa monster yang mengerikan.
Monster pertama yang akan kuhadapi jika aku nekat pulang di cuaca buruk seperti ini adalah Hujan itu sendiri. Bayangkan saja, belalang tempur yang kunaiki akan berpacu dengan dahsyatnya air hujan. Dahyat mennn... (Hiperbola). Air hujan yang jatuh ke bumi akan berbenturan dengan benda apa saja yang ada di bumi, termasuk belalang tempurku dan aku sendiri. Dan aku rasanya kena air hujan yang berjatuhan langsung mengenai kulit itu rasanya geli-geli sakit. Geli-geli sakit...... uwooo..... mengerikan bukan.
Monster kedua yang akan dihadapi saat menerobos derasnya hujan adalah cipratan air genangan. Jalanan di Jakarta yang masih memungkinkan air hujan tergenang dapat menciptakan sebuah monster yang menakutkan. Bayangkan saja, jika seseorang pengendara mobil melewati genangan air hujan dengan kecepatan tinggi, maka rider yang hanya mengendarai belalang tempurnya akan terkena cipratan menjijikan dari genangan air hujan. Kandungan dari genangan air hujan itu terdiri dari bakteri-bakteri dan kotoran-kotoran menjijikan lainnya.
+++++ Tambah Lebay kayaknya +++++
Tak baik jika kita merasa resah atas hujan yang turun, karena dalam hujan yang turun terdapat rahmat yang diturunkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, syukuri atas turunnya hujan di Jakarta ini.
Posted in: 
0 komentar:
Posting Komentar